Metode ilmiah adalah
cara kerja dari ilmu pengetahuan, brsifat ilmiah serta merupakan
langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu yang baik
direfleksikan atau diterima begitu saja.
Observasi Prinsip-prinsip Umum
Metode atau cara kerja
Ilmu pengetahuan pertama kali di kemukakan oleh Filsuf Yunani, Aristotelas. Ia
memandang penelitian ilmiah sebagai kelanjutan dari observasi-observasi empiris
ke prinsip umum (induksi) dan kemudian dari prisip umum ke observasi(deduksi).
Jadi, inti dari metode ilmiah adalah dimana
seseorang mampu berfikir logis, analistis, (menggunakan analisis), dan empiris
(seseai kenyataan).
Dalam melakukan aktifitas ilmiah, kita perlu
memperhatikan struktur metode ilmiah, struktur metode penelitian ilmiah,
stuktur penulisan ilmiah atau cara penyusun laporan ilmiah, serta bahasa
ilmiah. Selain itu kita mampu bersikap ilmiah saat melakukan aktifitas ilmiah.
Struktur
Metode Ilmiah
Penelitian
akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode
ilmiah. Sruktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri dari:
a. perumusan masalah
b. pembuatan kerangka
berfikir
c. penarikan hipotesis
d. pengujian hipotesis, dan
e. penarikan kesimpulan.
a. Perumusan masalah
Proses
kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini
karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu,
sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan
langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah
tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta
dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.
b. Pembuatan kerangka
berfikir
Pembuatan
kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar
berbagai faktot yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.
Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan
sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber
informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan
langsung.
c. Penarikan hipotesis
Hipotesis
merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan
hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
d. Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan
berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang
dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan
kesimpulan.
Pengujian
hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis
yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung
hipotesis.
e. Penarikan kesimpulan
Penarikan
kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima.
Hipotesis
yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah
memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka
penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah
teruji kebanarannya.
UPAYA MENYINGKAP SUATU MASALAH DAN
PENERAPANNYA DALAM METODE ILMIAH
NO
|
Struktur Metode Ilmiah
|
Penerapan langkah-langkah Metode
Ilmiah
|
1
2
3
4
5
|
Perumusan masalah
Penyusun kerangka berfikir
Penarikan hipotesis
Pengujian hipotesis
Penarikan kesimpulan
|
Benarkah kehidupan berasal dari benda mati?
Membaca teori abiogenasis dan hasil penelitian para ilmuan
pendukungnya.
Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebalumnya.
Melakukan percobaan dengan dua bua toples yang masing-masing d
isi sekerat daging. Toples I ditutup dan toples II dibiarkan terbuka. Setelah
beberapa hari toples I tidak ditemukan adanya belatung dan pada toples II di
temukan banyak belatung
Belatung pada daging yang membusuk berasal dari telur lalat yang
menetas, jadi makhluk hidup berasal dari mahkluk hidup.
|
Contoh
Penelitian Induksi dan Deduksi
z Induksi
Ari
mengamati bahwa daun padi, jagung, sirih, cengkeh, jambu air, jambu biji, serta
mangga, semuanya berwarna hijau. Hasil observasi yang di tinjaklanjuti dengan
penelitian, ari menemukan bahwa semua daun tersebur mengandung zat hijau daun
atau klorofil. Simpulan berdasarka logika induksi adalah ”semua daun berwarna
hijau mengandung klorofil”. Berdasarkan data empiris dapat ditarik kesimpulan
yang bersifat umum, yaitu semua daun berwarna hijau mengandug klorofil.
z Deduksi
Maria
dan Nelly daun pohon Damar di daerah pegunungan dan daun Hydrilla di danau,
berdasarkan pustaka yang mereka baca, walaupun berbeda habitat, Maria dan Nelly
menggunakan Logika Deduksi menyimpulkan bahwa kedua daun tanaman tersebut
mengandung klorofil. Dala penelitian tersebut, prisip umumnya ialah semua daun
hijau mengandung Klorofil. Hal khisusnya ialah daun damar dan daun hydrilla
mengandung klorofil.
0 Tanggapan orang:
Posting Komentar
Kalo Coment Jgn Lupa Join Juga Ya..!!!!